Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan membentuk wilayah perairan yang baru.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
Lebih dari 10% dari flora di dunia dapat ditemukan di Indonesia. Bahkan terdapat jenis flora yang sifatnya endemik, artinya flora ini hanya terdapat di daerah tertentu.
Misal:
- Matoa (Pometia pinnata) di Papua
- Eboni/Kayu hitam (Dyospyros Celebica) di sulawesi Tengah
- Meranti (Shorea sp) di Kalimantan Timur
- Bunga Bangkai (Amorphpophallus titanium) di Sumatera, Jawa, Kalimantan
Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan hujan tropis, hutan musim, hutan bakau dan sabana tropis.
- Hutan hujan tropis
Hutan ini kaya akan berbagai flora dengan ketinggian mencapai 50 m dengan keadaan dibawahnya gelap. variasi flora yang banyak menjadikan hutan ini sebagai hutan heterogen.
Hutan hujan tropis tersebar di:
- Sumatera
- Banten
- Kalimantan
- Sulawesi
- Maluku
- Papua
- Hutan musim
- hutan musim gugur, berada di ketinggian 800 m
- hutan musim selalu hujan, berada di ketinggian > 1.200 m
Hutan musim tersebar di:
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- dan Nusa Tenggara
Hutan musim di Indonesia biasanya berupa:
- hutan pinus (Pinus merkusii)
- hutan jati (Tectona grandis)
- Hutan Bakau (Mangrove)
- tidak terpengaruh iklim;
- dipengaruhi pasang surut;
- tanah tergenang air laut;
- tanah rendah pantai;
- hutan tidak mempunyai struktur tajuk.
- api-api (Avicenia sp.)
- pedada (Sonneratia sp.)
- bakau (Rhizophora sp.)
- lacang (Bruguiera sp.)
- nyirih (Xylocarpus sp.)
- nipah (Nypa sp.)
- Sabana Tropis
Berupa padang rumput dengan daerah penyebarannya di Nusa Tenggara.
Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan
Tersebar di:
- pulau Sumatra dan Kalimantan
- serta pulau-pulau kecil di sekitarnya
- Nias
- Enggano
- Bangka
- Belitung
- Kep. Riau
- Natuna
- Batam
- Buton
- dll, (sebagian besar merupakan wilayah hutan hujan tropis).
Beberapa jenis flora khas daerah ini adalah:
- tumbuhan meranti
- berbagai epifit seperti:
- anggrek (Orcidaceae)
- berbagai jenis lumut (Bryophyta)
- jamur dan paku-pakuan
tumbuhan endemik yang sangat langka adalah:
Bunga Bangkai (Amorphopalus titanum) atau Raflesia Arnoldi yang penyebarannya di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan dimulai dari Aceh sampai Lampung. Bunga Bangkai juga dapat ditemui di Pulau Jawa dan Kalimantan.
Wilayah Flora Jawa-bali
Tersebar di:
- pulau Jawa
- Madura
- Bali
- kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa)
Kawasan hutan tropis sebagian besar berada di Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa Timur merupakan kawasan hutan musim tropis yang meranggas dan menggugurkan daunnya saat musim kemarau. Jenis flora khas hutan musim tropis adalah pohon jati ((Tectona grandis)).
Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Kepel (Stelechocarpus burahol)
- Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
- pulau Sulawesi
- Timor
- Kepulauan Maluku
- Nusa Tenggara
Wilayah ini memiliki sifat iklim yang lebih kering dan kelembapan yang lebih rendah dibandingkan wilayah-wilayah Indonesia lainnya. Contoh flora yang tumbuh adalah pohon Sagu (Metroxylon sago)
Corak vegetasi yang terdapat pada kepulauan Wallacea meliputi:
- Vegetasi sabana tropis di wilayah Nusa Tenggara.
- Vegetasi hutan pegunungan yang berada di wilayah pegunungan di Sulawesi.
- Vegetasi hutan campuran di wilayah Maluku, sebagai tanaman khas, yang terdiri dari:
- berbagai jenis rempah-rempah :
- pala (Myristica fragrans)
- cengkih
- kayu manis
- kenari (Canarium commune)
- kayu eboni (Diospyros celebica)
- lontar (Borassus flabelifer)
- Wilayah Flora Papua
Kondisi iklim Papua sebagian besar merupakan tipe hutan hujan tropis. Berbeda dengan wilayah barat, vegetasi ini memiliki corak hutan hujan tropis tipe Australia utara. Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara lain:
- hutan rawa
- hutan tepi sungai
- hutan sagu
- hutan gambut
- pantai pasir karang
- hutan hujan lahan datar/lereng
- hutan hujan pada bukit
- hutan kerangas
- hutan pegunungan
- padang rumput
- lumut kerak
Jenis-jenis flora yang ada dalam kawasan antara lain:
- Nypa fructicans
- Rhizophora apiculata
- Terminalia canaliculata
- Nauclea coadunata
- Casuarina equisetifolia
- Calophyllum inophyllum
- Ficu
- Podocarpus
- Symplocos cochinchinensis
- Rhododendron culminicolum
- Poanicicola
- dan lain-lain.
Contoh Flora Khas tumbuhan wilayah Papua, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara, adalah:
- tanaman sagu (Metroxylon sagu)
- Eucalyptus (ekaliptus), Eucalyptus Alba
No comments:
Post a Comment