Tuesday, June 30, 2015

Istilah Satuan Militer

Istilah Satuan Militer/Kesatuan Militer :: Dari Regu Hingga Divisi
REGU
 Regu adalah satuan militer terkecil dalam Batalion (Infanteri) yang terdiri minimal 20 personel.
 Komandannya berpangkat Sersan Satu atau Kopral Kepala senior (yang berpengalaman).
 Regu adalah bagian dari peleton.
PELETON
 Kesatuan militer di bawah Kompi yang terdiri dari beberapa regu (biasanya tiga regu),
 kekuatan personelnya kurang lebih 30 sampai 50 orang dan biasanya dipimpin seorang Letnan Dua.
 Posisi Komandan Peleton biasanya merupakan penugasan PERTAMA, bagi perwira yang baru lulus dari Akademi Militer (Angkatan Darat) dan Akademi Angkatan Laut (kecabangan Marinir).
KOMPI
 Kesatuan militer yang berada di bawah Batalion terdiri dari beberapa peleton (biasanya tiga peleton)
 Kekuatan personelnya kurang lebih dari 180 hingga 250 orang. Biasanya dipimpin seorang Kapten.
 Dalam satuan infanteri, ada tiga macam kompi, yang disesuaikan dengan fungsinya, yaitu Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan (Kiban). Kompi Senapan disiapkan untuk operasi lapangan, dengan dukungan Kompi Bantuan.
 Persenjataan Kompi Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan Kipan terdiri dari Senjata Mesin Sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.
BATALION
 Satuan dasar tempur di bawah Brigade atau Resimen yang terdiri dari suatu Markas, Kompi Markas dan beberapa Kompi (biasanya tiga Kompi) atau Baterai (istilah Kompi khusus untuk satuan Artileri) dan juga Detasemen (lihat DETASEMEN di bagian bawah).
 Khusus untuk Batalion Infanteri dapat merupakan bagian taktis dari suatu Brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Contoh Batalion Infanteri (Yonif) yang tergabung dalam Brigade Infanteri (Brigif), adalah Yonif 312/Kala Hitam (Subang), Yonif 310/Iklas Karya Utama (Sukabumi), dan Yonif 327/Brajawijaya (Cianjur), ketiganya berada di bawah komando Brigif 15/Kujang (bermarkas di Bandung).
 Yonif yang berstatus “BS” (Berdiri Sendiri), adalah Yonif yang tidak bergabung dalam Brigif, namun komandonya langsung dari Pangdam (setempat), karena biasanya Yonif tersebut adalah Yonif andalan, yang biasa disebut sebagai batalion pemukul Kodam. Contoh Yonif yang berstatus “BS”, antara lain adalah Yonif 401/Banteng Raiders (Kodam IV/Diponegoro), Yonif 507/Sikatan (Kodam V/Brawijaya), Yonif Linud 733/Masariku (Kodam VIII/Trikora), Yonif Linud 100/Prajurit Setia (Kodam I/Bukit Barisan), dan lain-lain. Kategori lain adalah batalion yang di bawah komando Korem (Komando Resort Militer). Ini adalah kategori yang paling umum. Contoh Yonif 315/Garuda (di bawah Korem 061/Suryakencana, Bogor), Yonif 408/Subrastha (basis Kendal, di bawah Korem 073/Makutarama, Salatiga), Yonif 521 (basis Kediri, di bawah Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun), dan lain-lain.
 Jumlah personil Yonif kurang lebih 700 hingga 1000 orang, Batalion biasanya dipimpin seorang Mayor (senior) atau Letnan Kolonel.
 Sedang untuk Batalion di luar infanteri, seperti Batalion Kavaleri (Yonkav), Batalion Artileri Medan (Yonarmed), Batalion Zeni Tempur (Yonzipur), Batalion Perbekalan dan Angkutan (Yonbekang), hitungan personelnya bukan sekadar orang per orang, namun jumlah kekuatan peralatannya dan anggota yang menjadi operator (awak) peralatan tersebut, misalnya Yonkav terdiri dari sekian tank atau sekian panser, Yonarmed terdiri dari sekian meriam, dan seterusnya. Jadi jumlah personelnya tidak sebanyak batalion infanteri biasa.
 Batalion artileri ada dua macam, sesuai fungsinya: Batalion Artileri Medan (sasaran darat) dan Batalion Artileri Pertahanan Udara (sasaran udara).
 Yonkav unsur persenjataan yang utama ada dua, yaitu tank dan panser. Ada Yonkav yang persenjataannya khusus panser atau khusus tank saja, atau gabungan antara keduanya. Contoh Yonkav yang persenjataannya hanya tank: Yonkav 1/Kostrad. Sedang khusus panser, contohnya Yonkav 7/Panser Khusus Kodam Jaya. Contoh yang gabungan: Yonkav 9/Serbu (Kodam Jaya), Yonkav 4/Serbu (Kodam III/Siliwangi). Yonkav yang berunsur gabungan panser dan tank, adalah bentuk yang paling umum.
BRIGADE
 Satuan tempur di atas Batalion, dan di bawah Divisi yang merupakan satuan dasar tempur terdiri dari unsur-unsur tempur (biasanya tiga Batalion), unsur-unsur bantuan tempur dan unsur-unsur bantuan administrasi.
 Brigade dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari komando yang lebih besar (Divisi).
 Jumlah kekuatan personelnya kurang lebih 3000 hingga 5000 personel.
 Karena merupakan satuan tempur yang relatif besar (gabungan tiga batalion), maka ketika operasi pada tingkat brigade, kesatuan tersebut bisa bergerak sendiri, lengkap dengan unsur Bantuan Tempur (Banpur) dan Bantuan Administrasi (Banmin) sendiri. Koordinasi Banpur dan Banmin berada di bawah unit tersendiri, yaitu Detasemen Markas, dipimpin seorang Dandema.
 Brigade Infanteri (Brigif) di lingkungan TNI ada beberapa macam, bisa berdasar garis komando, bisa berdasar kualifikasi.
 Berdasar garis komando, ada Brigif yang berada di bawah :
 Kodam [Brigif yang berada di bawah Kodam hanya ada dua, yaitu Brigif 1/Jaya Sakti (Kodam Jaya) dan Brigif 15/Kujang (Kodam III/Siliwangi)]
 Kostrad [Brigif Linud 3 (Makassar), Brigif Linud 17/Kujang I (Jakarta), Brigif Linud 18/Trisula (Malang), Brigif 13/Galuh (Tasikmalaya), Brigif 9 (Jember), dan Brigif 6 (Solo)]
 Berdasar kualifikasi, ada Brigif Lintas Udara (linud), dan Brigif Lintas Medan (Brigif biasa).
RESIMEN
 Satuan militer di bawah Divisi yang terdiri dari beberapa Batalion (biasanya 3 Batalion).
 Resimen merupakan satuan dengan kesenjataan yang sejenis, misalnya Resimen Artileri Medan, Resimen Arhanud.
 Resimen biasanya dipimpin seorang Kolonel.
 Unsur-unsur satuan di bawah Resimen, hampir sama dengan Brigade.
 Tampaknya TNI lebih cenderung memakai sistem Brigade. Itu terlihat tidak adanya lagi satuan yang memakai sebutan Resimen, setidaknya di lingkungan Angkatan Darat. Terakhir, mungkin kita masih ingat, satuan yang pernah memakai nama resimen, adalah Kopassus, saat masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
DIVISI
 Satuan tempur militer terbesar, dengan kekuatan penuh. Maksudnya secara operasional, memiliki kesatuan kesatuan tempur, berikut unsur pendukungnya, yaitu bantuan tempur dan bantuan administrasi, yang berada dalam garis komando Divisi tersebut, jadi tidak perlu mendatangkan dari komando lain di luar Divisi. Seperti Divisi Infanteri yang ada di Indonesia.
 Angkatan Darat memiliki dua satuan setingkat Divisi, yang keduanya berada di bawah Kostrad, yaitu Divisi Infanteri 1 (markas di Cilodong, Bogor), dan Divisi Infanteri 2 (markas di Singosari, Malang). Divisi-divisi tersebut, selain memiliki unsur tempur sendiri (infanteri, kavaleri dan artileri), juga memiliki unsur bantuan tempur (Batalion Zeni, Batalion Perhubungan, dan Batalion Peralatan), dan unsur bantuan administrasi sendiri (perbekalan, angkutan, kesehatan, polisi militer, dll).
 Divisi biasanya dipimpin oleh seorang Mayor Jenderal.
DETASEMEN
Ada beberapa pengertian istilah Detasemen :
 Kesatuan yang terdiri dari pasukan atau kapal-kapal yang diambil dari kesatuan yang lebih besar dikirim untuk suatu tugas khusus. Untuk Angkatan Darat, bisa berupa kendaraan lapis baja, seperti Detasemen Kavaleri.
 Kesatuan tetap yang berkekuatan kurang lebih hampir sama besar dengan Peleton hingga Kompi yang dibentuk untuk tugas-tugas tertentu. Contoh: Detasemen Intel (Denintel) Kostrad, Denintel Kodam, Denma Brigif, Detasemen Polisi Militer, dan Detasemen 81/Anti Teror Kopassus (sebelum dilikuidasi). Untuk kategori ini komandannya, perwira berpangkat Mayor atau Letkol.
 Nama tingkat kesatuan untuk organisasi kemarkasan tingkat Komando Utama ke atas. Contoh: Detasemen Markas (Denma) Markas Besar Angkatan Darat, Denma Mabes TNI, dan Denma Makodam. Komandannya biasanya berpangkat Kolonel (untuk Mabes), atau Letkol (untuk Makodam).

No comments:

Post a Comment